Laman

Sebarkan Salam Karna Kita Muslim..^^

Kamis, 20 Januari 2011

Hati???

HATY…............

Pa kabar hati???

Sudah lama kita tidak menyatu dalam teduhnya Iman…

Dirimu sekarang Nampak lusuh dan tak berdaya…

Tersadar diri ni telah membiarkanmu merasakan kesakitan…

Yang tak seharusnya kau rasakan…

Kutega membiarkanmu tertusuk dan tersayat…

Hingga merasakan perih yang teramat sangat…

Haty,,,?

aku harus MEMPERBAIKIMu....!!!!
yah aku harus ...



Taukah dirimu…?

Jika ini semua benar” kesalahanQ???

Aku tak bisa berhenti menyakitimu…

Walau pun sebenarnya diri ini telah benar-benar lelah ….

Entah sampai kapan ku bisa berhenty menyakitimu…

Haty?
Kubenar-benar takut pada jiwaQ sendiri…

Ku takut jika suatu hari nanti,

Kukan menusuk mu, bukan hanya dengan pisau…

Tpi dengan pedang,,,


Haty,,, ?
Ku tau kau tak pernah tenang,,,

ku tahu kau tlah memohonQ untuk menghentikan semua,,,

Namun,,, pa yang bisa kuperbuat??? Maaf,,,, ku tlah lama 
menyakitimu,,,, maaf Q tlah lalai menjagamu, 


Hati,,,
Ku Mohon tetaplah menangis agar kusegera tersadar dri kehilafan Q..T_T…

Jilbaber

Edisi: Muslimah

Jilbaber??? Mungkin dari tadi pembaca bertanya-tanya apa si maksudnya??? Baik lah dari pada penasaran, Maksud penulis “ceile penuliis” amin... : Muslimah….. identik dengan jilbabnya yang besar alias jilbaber (Jilbab Besar),,, ini julukan gaul untuk para muslimah yang memanjangkan jilbabnya... dalam tulisan ini saya memakai kata “jilbaber” untuk menghemat tempat,,, hehehe
                                                    
Sebenarnya bingung juga mau dikasi judul apa ni tulisan??? “JILBABER” akhirnya jadi sasarannya.
MUSLIMAH, Digambarkan sebagai sesosok wanita dengan segala tingkah laku yang baik akhlak mengesankan, tutur bahasa baik dan halus, tubuh yang tebalut dengan perhiasan hijabnya, seorang wanita yang selalu dihiasi dengan air wudhu, kedekatannya dengan Allah, dan masih banyak lagi gambaran positive yang ada pada seorang muslimah. Ketika seorang ditanya ingin masuk surge, atau neraka? Tidak akan ada satu orang pun yang menjawab keneraka. Namun ketika jawaban itu terlontar dari mulut kita, sebenarnya kita sadar nggak sih kalau kita seperi masih sangat jauh dari lingkaran surga itu. Apa lagi dalam Alqur’an dujelaskan bahwa nantinya neraka itu akan dipenuhi oleh wanita-wanita (NA’UZUBILLAHIMINZALIK, semoga kita tidak temasuk kedalamnya). Nah bukankah kita sebagai para wanita tidak khawatir dengan peringatan yang telah dperingatkan oleh Allah melalui kalamnya? So pasti khawatirkan, itu baru jilbab yang sering di permasalahkan, belum lagi masalah masalah lain atau dosa-dosa lain yang sering kita perbuatASTAGHFIRULLAHAL’ADZIM, bagaimana kita bisa berbangga diri kalau kita punya segudang dosa???? Jika kewajiban berjilbab saja belum kita lakoni, bagaimana kita akan menyelamatkan diri kita nanti? Kalau untuk menjaga diri saja kita masih berpikir-pikir... bahkan untuk berjilbab dan menutup aurat saja masih ragu. Nah kalau begitu ayo semuanya kita berjilbab.
Jika kiita sudah mulai berilbab, tahap kedua akan timbiul pertanyaan: “apakah jilbab yang kita pakai sudah benar dan memenuhi syariat agama?” iyakan? Atau hanya mengikuti trend?. Sering kita lihat banyak akhwat menggunakan jilbab yang lebaaar banget alias JILBABER!!! Sampai bulu kuduk merinding ngeliatnya. Apa bener itulah dia jilbab yang selama ini kita cari.??? Untuk lebih jelasnya kita lihat lagi yuk pedoman kita (ALQur’an) dalam mushafnya.  Dalam alkQur’an juga sudah diterangkan bahwa memakai jilbab itu wajib bagi setiap wanita, san tentang pemakaiannya telah dijelaskan dalam Q.S Al-Ahzab: 59 yang artinya: “ .... Hendaklah menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka...” ada lagi ni dalam Q.S Annur: 31 yang artinya: “ dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya dan jangan menampakkan perhiasanya (auratnya)... tapi ingat ya kain yang digunakan harus longgar dan bisa menutupi seluruh tubuh kita terkecuali muka dan telapak tangan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat langsung aja  didalam mushaf. Mengenai kenikmatannya, subhanallah deh,,, benar-benar tidak perlu ditanyakan lagi. Dalam Al-Qur’an juga sudah banyak penjelasan-penjelasanya. Bahkan Rasulullah juga bersabda yang Artinya seperti sebagai berikut:
“Dari Abu hurarah r.a berkata : Rasulullah salallahua’alaihhi wasalambersabda : “ ada dua kelompok penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: kaum yang membawa cemeti seperi seekor sapi yang memukuli orang-orang dengannya dan para wanita yang berbaju tapi mereka telanjang, berlenggak-lenggok kepala mereka bagikan punuk onta yang bergoyang. Wanita itu tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surge bisa tecium sejauh sekian dan sekian.” {HR.MUSLIM NO 3971 & 5098

Dulu dizaman Rasulullah dan beberapa waktu setelahnya banyak, sekali para wanita yang menjaga auratnya, mereka juga malu jika dipandang, senantiasa mengikuti apa yang diperintah Rasulullah, malu jika auratnya diperlihatkan. wanita yang menutup aurat juga merupaka perhiasan dunia yang tiada tara. Yach memang itu dulu, dan ada yang beranggapan “itu dizamannya Rasulullah, dizaman kita lain Dunk”. *_~ soo memang jelas beda kan zaman dulu dengan zaman sekarang?”. Segala sesuatu memang boleh dibedakan tapi tentang syariat agama, dari dulu sampai sekarang tetaplah sama, dan tidak akan pernah berubah sampai kapan pun karana pedomannya tetaplah AlQur’an yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. AMIN.
Mengenakan jilbab seperti syariat mungkin memang masih sangat sulit bagi kita. Karena memang selain perubahan zaman yang terlalu jauh berbeda dengan keadaan seperti zamannya Rasulullah dulu, selain itu wanita sekarang juga lebih bebas dan menginginkan kebebasan istilah sekarang yakni perbedaan Gender yang masih terus saja dipermasalahkan. Sehingga wanita juga ingin berkreasi, atau bekerja sesuai dengan keinginannya.   Aktivitas yang dijalani terkadang menjadi penghalang, bahkan menjadi suatu alasan untuk tidak mengenakan jilbab atau memperkecil porsi pakai. Jilbab yang terlalu besar mungkin agak terlihat meribetkan atau menyibukkan si pemakai. Yah itulah tantangan bagi kita kaum wanita.
 Tapi sebenarnya kita perlu menyadarinya karna ini merupakan salah satu  kelebihan kita sebagai wanita. Hayati lah nikmat  NYA benar-benar telah ada di depan mata, tapi ternyata justru kita yang menolak nikmat dan anguerah tersebut. Oh right! Jika sudah sadar kini saatnya kita bangkit dari semua ini. Mari tegakkan syariat!!!!!! ^Amin^
Perlu belajar dan memang tidak mudah kita mealakukannya, mesti banyak persiapan jiwa raga, tekanan batin dan mental. Karena agaknya wanita yang berjilbaber memang dipinggirkan kehidupannya. Baik dari kehidupan kerjanya, kehidupan bergaulnya,  karirnya, dan masih banyak lagi pinggiran-pinggiran yang nyata saat ini yang menjadi penghalang seorang muslimah untuk bebas menganakan jilbab.
Dan anehnya  lagi, kita sebagai umat islam malah menganggap aneh jika ada teman, atau orang ang berpakaian lengkap dengan jilbabernya. Dianggap terlalu fanatiklah, inilah, itulah. Padahal jelas-jelas itu salah satu kewajiban kita sebagai muslimah untuk selralu menjaga auratnya. Toh nantinya itu juga sangat berguna bagi diri sendiri. Dan seharusnya yang berpakaian tidak syar’ilah yang musti dianggap aneh, betul gak???... hehehe,,,,  Yah benar kata rasul, inilah islam datang terasa aneh dan akan berakhir dengan keanehan pula. Hemm sekarang apa yang kita pikirkan???? Apakah Menunggu waktu yang tepat untuk mengenakan jilbab yang tepat!!! Apakah menunggu hati kita siap untuk mengenakan jilbab seperti syari’at??? Yach memang semua butuh tahap, butuh belajar, dan yang terpenting adalah niat. Jika niat kita telah mantap... yakin untuk menegakkan syariat agama, yakin lah insyaALLAH ALLAH akan memberikan jalan selebar mungkin untuk mencapai niat baik kita. AMIN. Let’s do...!