Kemarin ketika ku baru selesai kuliah aku sedikit mendengar sebuah ilustrasi yang disampaikan oleh kawanku yang didapat dari Dosen sewaktu mata kuliah berlagsung. Kebetulan dosen itu juga dosen dari salah satu matakuliahku yakni Tafsir Tarbawi. Dosen ini memang selalu bercerita dan memeotivasi mahasiswanya untuk terus menjadi yang terbaik, selalu saja ada kata-kata atau cerita menarik yang disampaikan sebelum jam mata kuliah itu selesai.
Sebuah Ilustrasi yang jujur belum kudengar sebelumnya, atau seperinya sudah kudengar tapi aku melupakannya. Begini ilustrasinya.
Ada ibu dan anak. Sadar seorang ibu selalu menjaga anaknya, tak henti-hentinya ibu kita letih merawat dan memberikan cintanya kepada kita anaknya. Segala apa yang diminta selalu dituruti oleh ibu kita. Hingga suatu hari kita tumbuh menjadi anak sehat dan lucu. Namu tumbuhnya kita belum juga membuat kita mandiri. Ketika bangun tidur saja kita masih dibangunkan, namun ketika dibangunkan apa yang kita tunjukan kepada ibu kita? Rasa jengkel marah dan lain sebagainya. Padahal kita tau ibu kita sudah memebangunkan kita dengan lembut bahkan kita juga sadar bahwa bangunnya kita juga demi kebaikan sendiri.
“ Nak, ayo bangun! Sebelum jam 7.00. kamu harus sudah sampai diskolah, karna kalau tidak kamu bisa terlambat....” kata ibu” yang selalu menasehati dan sabar untuk tetap membangunkan kita.
Mengeluh, jengkel itulah yang kita rasakan waktu itu. Andai saja tidak ada sekolah pastilah kita masih terbuai dan berleha-leha diatasa kasur yang empuk. Namun taukah seorang ibu sekali lagi tak akan pernah letih memberi dan menunjukan yang terbaik buat anaknya, bahkan seorang ibu juga tahu bahwa semua yang dilakukannya memang agak sedikit menjengkelkan meletihkan bagi kita. Dan ternyata dibalik keletihan memang ada hikmah dan kemanisan.
Itu baru dirumah belum lagi gaya masing-masing anak menuju sekolah, ada yang sampai sekolah dengan lancar dan tepat waktu, ada juga yang sampai denga terlambat karna banyak main ditengah jalan, bahkan parahnya lagi tidak sedikit yang tidak sampai sekolah. Nah, sudah berapa kedustaan yang dilakukan sianak terhadap ibu.
Pulang sekolah sianak juga belum tentu mengerjakan PR, atau tidur siang agar tetap stabil. Benar-benar luar biasa! Malahan sianak main-main hingga sore, tidak tanggung-tanggung juga yang dimainkannya membuat sianak kotor dari atas sampai bawah. Wah-wah Andai sianak tau bahwa yang dilakukannnya itu membuat khawatir seorang ibu.
Sore hari sianak pulang, dan ingin langsung istirahat. Tapi tahukah apa kata ibu? Kamu tidak boleh istirahat, ataupun makan malam sebelum membersihkan diri. Dan sekarang jangan melewati ruang tamu kalau badan masih kotor! Jadi sekarang lewatlah belakang untuk membersihkan diri! Bagaimana tidak kaget si anak melihat dirinya begitu penuh kotoran. Tak terbayangkan juga bagaimana mana letih dan sakitnya membersihkan tubuh ketika mandi. Ketika badan harus diguyur dengan air yang dingin, bagaimana kaki, badan, harus digosok dan disikat agar bersih. Belum lagi harus menahan pedihnya mata saat mata terkena air sampo yang menyampo kepala sianak,,, wah-wah benar butuh perjuangan untuk bisa istirahat enak dimalam hari dengan nyaman.
Sobat, apakah dirimu mencintai Ibumu??
Ya begitu juga denga diriku, sosok Ibu yang selalu menyayangi, memberi dan mekasihi adalah sepercik dari cintanya ALLAH SWT. Kepada kita.
Ilustrasi di atas hanya sedikit gambaran kepada kita agar menyadari kasih sayang ALLAH terhadap Hambanya. Anggap saja yang menjadi anak adalah kita sedangkan yang menjadi Ibu adalah ALLAH. Sayangnya orang tua terhadap anaknya hanyalah sedikit percikan kasih sayang ALLAH terhadap hambanya. Sadarkah Allah telah memberi kasih sayang dan petunjuk agar kita nanti bisa istirahat dengan nyaman. Kotornya badan sianak adalah gambaran begitu banyaknya dosa-dosa yang telah kita lakukan. Mebangkang. Jengkelnya anak juga sebuah gambaran kita terhadak ketidak pedulian akan perintah dan petunjuk yang ALLAH berikan. Namun dengan membangkangnya kita, ALLAH masih sayang terhadap kita. Kita tetap bisa beristirahat (masuk surga). Namun dengan syarat harus dibersihkan dulu dosa-dosa kita dengan memasukkan kedalam neraka agar bisa masuk kesurga. Kenapa harus demikian? Kenapa tidak langsung masuk syurga saja langsung? Bukan kah ALLAH itu maha pengasih dan maha Penyayang? Ya... demikian memang, coba kembali lihat ilustrasi tadi. Begitulah adanya, karna surga itu adalah tempat orang-orang yang suci. Karna sayangnya ALLAH terhadap hambanya, ALLAH ingin menjadikan kita sebagai orang yang suci, maka dengan cara itulah yang dapat mensucikan diri. Suatu tanggung jawab yang harus mendapat hak untuk mendapat imbalan atas segala yang diperbuat.
ALHAMDULILL